Fungsi Pantun dalam Kesenian Tundang pada Masyarakat Melayu di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat

Sri Kusnita(1), Muhammad Lahir(2),


(1) IKIP PGRI Pontianak
(2) IKIP PGRI Pontianak

Abstract


This paper aims to describe and analyze the function of pantun in tundang art in the Malay community in Mempawah Regency. This research uses descriptive qualitative method. The data in this study are rhymes in Tundang art obtained from informants, namely the Mempawah Malay community who know the intricacies of rhymes in tundang art and analyzed based on the function of rhymes in the lives of the Malay people of West Kalimantan. Data collection techniques used in this research are documentary study techniques and direct communication techniques. The results showed that the pantun in Tundang art in the Mempawah Malay Society of West Kalimantan serves as a tool to 1) educate because in the Tundang art poem in the Mempawah Malay Society of West Kalimantan there is advice to always be grateful, work together, have a sense of unity, and must always act. good; 2) disclose the customs including the marriage customs of the Mempawah Malay community; 3) entertaining because the rhymes in tundang art use instrument music to accompany the rhyme chants which function to make it more beautiful so that the audience feels entertained; 4) delivery of social criticism because rhymes in tundang art include social criticism for the community.


Keywords


Pantun Function; Tundang Art

Full Text:

PDF

References


Abdullah, F. (2009). Pantun Sebagai Norma Penelitian Awal Terhadap Perkahwinan dan Keluarga Melayu. Jurnal Melayu (4): 43-57.

Abror, A. (2011). Nilai Budi dan Keislaman dalam Pantun Melayu Pontianak. Jurnal Khatulistiwa LP2M IAIN Pontianak, 1(2), 177-201.

Andriani. T. (2012). Pantun dalam kehidupan Melayu (pendekatan Historis dan Antropologi). Jurnal Sosial Budaya. 9(2): 195-221.

Astuti, C. W. (2017). Sikap Hidup Masyarakat Jawa dalam Cerpen-Cerpen Karya Kuntowijoyo. Jurnal Kata: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra, 1(1), 64-71.

Azmi, U. (2014). Nilai Agama dan Budaya dalam Pantun Nikah Kahwin Masyarakat Melayu Bengkalis. Jurnal Ilmu Budaya, 10(2), 73-95.

Basharuddin, N. A., & Mohamad, H. (2014). Interpretasi Pantun daripada Perspektif Semiotik. Jurnal Linguistik, 18(1).

Creswell, W.J. (1998). Qualitatif Inqury and Research Design: Choosing Among Five Tradition. California: Thousand Oask.

Effendy, T. (2004). Tunjuk Ajar dalam Pantun Melayu. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerjasma dengan Penerbit Adicita Karya Nusa.

Huda, N.,Martono, dan Priyadi, T. (2017). Analisis Makna dan Fungsi Pantun dalam Kesenian Tundang Mayang Sanggar Pusaka. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Untan. 6 (5): 1-9.

Mamat, M., Hashim, N., & Hussain, E. M. (2020). Manifestasi Perpaduan dalam Era Malaysia Baharu Melalui Kumpulan Pantun Warisan. Jurnal Melayu, 19(1).

Maulidiah, N., Waluyo, H. J., & Subiyantoro, S. (2020). Nilai Pendidikan dalam Syair Kesenian Tundang Mayang Karya Eddy Ibrahim. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 5(2), 107–111.

Mubarak, Z. H. (2020). Struktur dan Fungsi Pantun Pembuka dan Penutup Majlis dalam Adat Melayu . Prosiding Seminar Nasional Ilmu Sosial Dan Teknologi (SNISTEK), 168–173.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Neldawati, Ermanto, dan Juita, N. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pantun Badondong Masyarakat Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 3(1).

Rahmawati, N., & Effendy, C. (2015). Struktur dan Fungsi Pantun Cucor Mawar pada Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu Mempawah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(7).

Rashid, N. A. (2005). Nilai kesantunan dalam konteks sosiobudaya masyarakat Melayu. Jurnal Pengajian Melayu, 15(1), 232-253.

Ruminten, I. K. (2021). Struktur Intrinsik Novel Satyaning Ati Karya I Komang Alit Juliartha (Analisis Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan sebagai Bentuk Implementasi Bhineka Tunggal Ika). VIDYA SAMHITA: Jurnal Penelitian Agama, 6(1).

Santosa, P. (2016). Kearifan Budaya dan Fungsi Kemasyarakatan dalam Sastra Lisan Kafoa (Local Wisdom and Communal Function in The Oral Literature of Kafoa). METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra, 5(1), 67-82.

Sari, N., Syam, C., & Muzammil, A. R. (2019). Analisis Struktur Dan Makna Pantun Dalam Kesenian Tundang Mayang Dalam Masyarakat Melayu Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(5).

Sari, P. M., Djau, N. S., & Muniir, A. (2019). Eksistensi Kesenian Tundang Mayang Sanggar Pusaka Desa Sungai Burung Kabupaten Mempawah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(10).

Sumardi, A., Kartikasari, R. D., & Ryanti, N. (2020). Analisis Nilai Akhlak Pada Legenda Malin Kundang Dalam Perspektif Islam. Jurnal Skripta, 6(2).

Sumarsih, Y., & Ramadhan, S. (2014). Struktur dan Nilai-Nilai Pendidikan Ketakwaan dalam Tunjuk Ajar Melayu Versi Tenas Effendi. Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 2(2).

Sumarsilah, S. (2017). Mengkaji Nilai-Nilai Moral dalam Puisi sebagai Media Pendidikan Moral. Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya, 23(1), 57-56.

Sung, M.C. (2020). Fungsi Pantun Melayu Tradisional dilihat dari Perspektif Budaya dan Alam Pemikiran Masyarakat Melayu. Jurnal Puitika. 16(1): 1-28.

Sung, C. M., & Hussein, M. Z. bin. (2020). Fungsi Pantun Melayu Tradisional Dilihat Dari Perspektif Budaya Dan Alam Pemikiran Masyarakat Melayu. Puitika, 16(1), 1–28.

Wardah, E. S. (2015). Pantun Sisindiran Di Banten: Fungsi dan Nilai-nilai Budaya yang Terkandung di dalamnya. Tsaqofah, 13(2), 161-173.

Yuliansyah, A. (2019). Struktur Dan Fungsi Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Melayu Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Pendidikan Bahasa, 8(2), 281–293.




DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v4i4.1019

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Publisher: Mahesa Research Center

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Public License