Pelatihan Pembuatan Bata Ringan Kepada Home Industri Batu Bata Konvensional Guna Mendukung Program Pemerintah 1 Juta Rumah Bersubsidi

Denny Akbar Tanjung(1), Sirmas Munte(2),


(1) Universitas Medan Area
(2) Universitas Medan Area

Abstract


Kemajuan teknologi semakin berkembang. Inovasi produk terus dilakukan untuk mendapatkan produk yang efisien, simpel dan terjangkau. Keputusan untuk terus memperbarui keterampilan dengan meninggalkan cara-cara konvensional menuju modern adalah keputusan yang tepat agar usaha terus berjalan dan berkembang. Seperti halnya pengusaha batu bata merah konvensional dimana dari hari ke hari  angka permintaan pasar terus menurun ini diakibatkan oleh keputusan konsumen memilih batu bata ringan dari pada  batu bata merah. Kelebihan-kelebihan yang ditawarkan batu bata ringan ini menjadi alasan konsumen  untuk berpaling. Selain angka penjualan menurun, mahalnya tanah liat karena diperoleh dari luar wilayah desa dan  tingginya biaya produksi karena memakan waktu yang lama dalam  proses memproduksi batu bata merah  membuat pengusaha batu bata merah konvensional semakin menjerit. Keadaan ini mengharuskan pengusaha batu bata merah konvensional beralih memproduksi batu bata ringan. Namun, didalam peralihannya ke batu bata ringan pengusaha menemui  beberapa hambatan dan rintangan. Seperti  belum adanya keterampilan dalam pembuatan batu bata ringan, tidak diperkenalkannya teknologi serta wilayah pemasaran yang masih kecil. Dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini kami ingin mendampingi pengusaha batu bata merah konvensional untuk membantu mencari solusi segala masalah yang dihadapi dalam peralihan produknya.  Kegiatan ini dilaksanakan pada home industri Bapak Eka Prayogi dan Bapak Ahmad selama 3 Bulan dan akan  dievaluasi terhadap mutu produk bata ringan yang dihasilkan dan permintaan pasar terhadap batu bata ringan.


Keywords


Bata bata merah, batu bata ringan, konvensional dan modern.

Full Text:

PDF

References


ASTM International (An American National Standard). (2002). ASTM – C144 – 04, Standard Specification for Aggregate for Masonry Mortar. West Conshohoken, PA 19428 – 2959, United States.

Badan Standar Nasional, (2002). SK-SNI 03-6861.1 Spesifikasi Bahan Bangunan, Jakarta.

Kartanto Mardi, (2012), Pembangunan Perindustrian Di Indonesia, Erlangga, Jakarta

Simamora Bilson, (2013), Riset Pemasaran, (Falsafat, Teori dan aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta

Sukadji, (2010), Industri dalam Perkembangannya, Balai Pustaka, Jakarta

SII 0021-78. (1978). Mutu dan Cara Uji Bata Merah Pejal. Departemen Perindustrian.

V.Totok Noerwasito Dan Mas Santosa, 2016 “Pengaruh “Thermal Properties” Material Bata Merah Dan Batako Sebagai Dinding, Terhadap Efisien Enerji Dalam Ruang Di Surabaya”, Dimensi Jurnal Of Architecture and Built and Development

Sinaga, W.S. dan Partogian, R.H. (2016), Pengaruh Dimensi Ukuran Batu Bata Merah Dan Campuran Mortar Terhadap Karakteristik Mekanik Pasangan.Dinding.Http://Sipil.Studentjournal.Ub.Ac.Id/Index.Php/Jmts/Article/View/424

www. perumnas.co.id

http://bismakonstruksi.com/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan-bata-ringan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bata_ringan




DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v2i3.116

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Publisher: Mahesa Research Center

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Public License