Fungsi Ronggeng Amen: Dari Upacara Menjadi Pertunjukan

Tri Reda Julianti Anugrah(1), Tati Narawati(2), Ria Sabaria(3),


(1) Universitas Pendidikan Indonesia
(2) Universitas Pendidikan Indonesia
(3) Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract


This article aims to describe the changes in the function of the ronggeng amen from ceremony to performance. The problem is focused on changes in the form of presentation, accompaniment music, and make-up and clothing used. Data - data collected through observation, interviews, literature, documentation, and analysis qualitatively with descriptive analysis method. Ronggeng amen is one of the traditional arts that developed among the people of Pangandaran Regency. The origin of the Ronggeng Amen art is the development of the Ronggeng Gunung art which was popular in the Pangandaran community. At first, the Ronggeng Gunung art was performed in the fishermen's thanksgiving event which coincided with Friday Keliwon in the month of Muharram. The results of this study obtained data and information regarding the changes in function that occur in ronggeng amen from ceremonies to performances. With the change in function of ronggeng amen, the local community enjoys this art more as a means of entertainment. This study concludes that the existence of ronggeng amen art which functions as a means of entertainment is of benefit to the people of Pangandaran, especially among the Z-gen generation who can regenerate ronggeng amen art well and know more about the art, and this can be a reference for research next in studying the theory of ronggeng amen.


Keywords


Ronggeng Amen; Function Sacrament; Function Performance; Traditional Arts.

Full Text:

PDF

References


Budiman, A., Rohayani, H., & Nugraheni, T. (2021). Pelatihan Pemanfaatan Mobile Aplikasi Edmodo Pada Guru Seni Budaya. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(2), 947–958. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.775

Goa, L. (2017). Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA - Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(2), 53–67. https://doi.org/10.53544/sapa.v2i2.40

Haryadi, R., & Nugroho, U. D. (2022). Turangga Seto Pertunjukan Dan Simbol Ritual Di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. 3(3), 112–118.

Heriyawati Yanti. (2016). Seni Pertunjukan Dan Ritual (Nugrahini. N Kartika (ed.)). Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).

Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan. Nusa, 12(1), 90–100.

Kapri, R. (2018). KELENTANGAN DALAM RITUAL MERANGIN PADA diajukan oleh : Riana Kapri UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. 1–18.

Khoerudin, M. R., & Karwati, U. (2019). Perubahan Fungsi Seni Lebon pada Masyarakat Desa Pepedan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 3(2), 128. https://doi.org/10.24114/gondang.v3i2.14222

Koswara, O., & Nalan, A. S. (2017). Penciptaan Seni Peristiwa Laku Ritual Dewi Siti Samboja Menjadi Ronggeng. Mangkalangan, 4(1), 23–36.

Laras, P. M. (2019). Silat Tigo Bulan Ke Seni Pertunjukan Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.

Lubis, N. H., & Darsa, U. A. (2015). Perkembangan Ronggeng Sebagai Seni Tradisi Di Kabupaten Pangandaran. Panggung, 25(1). https://doi.org/10.26742/panggung.v25i1.16

Mulyadi, ., & Iyai, D. A. (2016). Pengaruh Nilai Budaya Lokal terhadap Motivasi Bertani Suku Arfak di Papua Barat. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 5(1), 18–29. https://doi.org/10.33230/jps.5.1.2016.3916

Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1), 61. https://doi.org/10.14710/humanika.23.1.61-79

richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). (2021). KERAJAAN MELAYU SEBAGAI PUSAT PARADABAN DUNIA. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., September, 2013–2015.

Risa, N. (1981). Ronggeng gunung.

Rondhi, M. (2014). Fungsi Seni bagi Kehidupan Manusia: Kajian Teoretik. Imajinasi: Jurnal Seni, VIII(2), 115–128.

Rosana, E. (2017). Dinamisasi Kebudayaan Dalam Realitas Sosial. Jurnal Al-Aadyan, 9, 20–21.

Subandi, S. (2011). Deskripsi kualitatif sebagai satu metode dalam penelitian pertunjukan. Harmonia Journal of Arts Research and Education, 11(2), 62082.

Suhaeti, E. (2019). Perubahan Ronggeng Amen di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Panggung, 29(1). https://doi.org/10.26742/panggung.v29i1.812

Suherti, O. (2018). Gending ibing lulugu dalam pertunjukan ronggeng tayub di ciamis. Jurnal Seni Makalangan, 5(212), 16–26.

Sukirman. (2021). Karya Sastra Media Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik. Konsepsi, 10(1), 17–27.

Wijaya, S. N., Sunaryo, A., & Suryawan, A. I. (2023). Tari Ronggeng Lenco di Desa Curugrendeng. Ringkang, 3(1), 89–101.

Wulansari, A., & Hartono, H. (2021). Regenerasi Kesenian Kuda Lumping Di Paguyuban Langen Budi Setyo Utomo. Jurnal Seni Tari, 10(2), 185–196. https://doi.org/10.15294/jst.v10i2.46932

Budiman, A., Rohayani, H., & Nugraheni, T. (2021). Pelatihan Pemanfaatan Mobile Aplikasi Edmodo Pada Guru Seni Budaya. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(2), 947–958. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.775

Goa, L. (2017). Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA - Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(2), 53–67. https://doi.org/10.53544/sapa.v2i2.40

Haryadi, R., & Nugroho, U. D. (2022). Turangga Seto Pertunjukan Dan Simbol Ritual Di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. 3(3), 112–118.

Heriyawati Yanti. (2016). Seni Pertunjukan Dan Ritual (Nugrahini. N Kartika (ed.)). Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).

Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan. Nusa, 12(1), 90–100.

Kapri, R. (2018). KELENTANGAN DALAM RITUAL MERANGIN PADA diajukan oleh : Riana Kapri UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. 1–18.

Khoerudin, M. R., & Karwati, U. (2019). Perubahan Fungsi Seni Lebon pada Masyarakat Desa Pepedan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 3(2), 128. https://doi.org/10.24114/gondang.v3i2.14222

Koswara, O., & Nalan, A. S. (2017). Penciptaan Seni Peristiwa Laku Ritual Dewi Siti Samboja Menjadi Ronggeng. Mangkalangan, 4(1), 23–36.

Laras, P. M. (2019). Silat Tigo Bulan Ke Seni Pertunjukan Di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.

Lubis, N. H., & Darsa, U. A. (2015). Perkembangan Ronggeng Sebagai Seni Tradisi Di Kabupaten Pangandaran. Panggung, 25(1). https://doi.org/10.26742/panggung.v25i1.16

Mulyadi, ., & Iyai, D. A. (2016). Pengaruh Nilai Budaya Lokal terhadap Motivasi Bertani Suku Arfak di Papua Barat. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 5(1), 18–29. https://doi.org/10.33230/jps.5.1.2016.3916

Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1), 61. https://doi.org/10.14710/humanika.23.1.61-79

richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). (2021). KERAJAAN MELAYU SEBAGAI PUSAT PARADABAN DUNIA. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., September, 2013–2015.

Risa, N. (1981). Ronggeng gunung.

Rondhi, M. (2014). Fungsi Seni bagi Kehidupan Manusia: Kajian Teoretik. Imajinasi: Jurnal Seni, VIII(2), 115–128.

Rosana, E. (2017). Dinamisasi Kebudayaan Dalam Realitas Sosial. Jurnal Al-Aadyan, 9, 20–21.

Subandi, S. (2011). Deskripsi kualitatif sebagai satu metode dalam penelitian pertunjukan. Harmonia Journal of Arts Research and Education, 11(2), 62082.

Suhaeti, E. (2019). Perubahan Ronggeng Amen di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Panggung, 29(1). https://doi.org/10.26742/panggung.v29i1.812

Suherti, O. (2018). Gending ibing lulugu dalam pertunjukan ronggeng tayub di ciamis. Jurnal Seni Makalangan, 5(212), 16–26.

Sukirman. (2021). Karya Sastra Media Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik. Konsepsi, 10(1), 17–27.

Wijaya, S. N., Sunaryo, A., & Suryawan, A. I. (2023). Tari Ronggeng Lenco di Desa Curugrendeng. Ringkang, 3(1), 89–101.

Wulansari, A., & Hartono, H. (2021). Regenerasi Kesenian Kuda Lumping Di Paguyuban Langen Budi Setyo Utomo. Jurnal Seni Tari, 10(2), 185–196. https://doi.org/10.15294/jst.v10i2.46932




DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v5i4.1767

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Publisher: Mahesa Research Center

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Public License