Identifikasi “Selasa Wagen” Sebagai Keberlanjutan Budaya di Yogyakarta
(1) Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
(2) Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
(3) Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap identitas event Selasa Wagen dalam menjaga keberlanjutan budaya di desa budaya dengan metode kualitatif deskriptif. Event Selasa Wagen merupakan perayaan budaya di sepanjang sumbu filosofis Malioboro, yang menampilkan seni dan budaya dari berbagai desa budaya di Yogyakarta. Penelitian ini mengeksplorasi bentuk, fungsi, dan pentingnya Selasa Wagen dalam melestarikan tradisi budaya yang dijalankan oleh desa budaya selama acara berlangsung melalui wawancara mendalam dengan pelaku budaya, tokoh masyarakat, serta observasi partisipatif. Selain itu, penelitian ini menganalisis persiapan, pelaksanaan, dan dampak acara ini terhadap pelestarian budaya dan komunitas desa budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Selasa Wagen bukan hanya sekadar acara seni di Malioboro, tetapi juga berperan penting dalam keberlanjutan budaya dari desa budaya di Yogyakarta. Event ini menyediakan ruang bagi keterlibatan komunitas dalam mempromosikan nilai-nilai budaya yang lestari melalui penampilan seni. Selasa Wagen berfungsi sebagai etalase tradisi desa budaya, membantu melestarikan praktik budaya dalam konteks modern, terutama bagi generasi muda. Artikel ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas budaya lokal, dan desa budaya agar Selasa Wagen tetap lestari dan berkembang sebagai bagian dari identitas budaya lokal dan warisan budaya yang hidup dinamis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayudya, D., Nuryanti, W., & Roychansyah, M. S. (2024). The morphology of urban tourism space (case: Malioboro Main Street as cosmological Axis of Yogyakarta city, Indonesia). International Journal of Tourism Cities, 2013. https://doi.org/10.1108/IJTC-12-2023-0261
Bound, B., Holden, J., & Bound, K. (2007). Cultural Diplomacy. Demos.
Carbone, F. (2017). International tourism and cultural diplomacy: A new conceptual approach towards global mutual understanding and peace through tourism. Tourism, 65(1), 61–74.
Goff, P. M. (2013). Cultural Diplomacy. In A. Cooper, J. Heine, & R. Thakur (Eds.), The Oxford Handbook of Modern Diplomacy (Oxford Han, pp. 419–435). Oxford University Press. https://doi.org/https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199588862.013.0024
Koentjaraningrat. (1993). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia Pustaka Utama.
Koswara, D. D., & Rosalin, E. (2016). STUDI TENTANG PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH PADA SLTP NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG. 4(1), 1–23.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revi). PT Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Nuryanti, W. (2023). The Role of Tourism Within The Opportunities and Challenges of World Heritage Cities. The International Forum on Organization of World Heritage Cities Asia Pacific.
Nye, J. S. (2004). SOFT POWER - The Means to Success in World Politics. PublicAffairsTM.
Rachman, M. (2012). Konservasi Nilai Dan Warisan Budaya. Indonesian Journal of Conservation, 8(1), 30–39.
Riawanti, S. (2015). Metode Kualitatif dalam Ilmu-ilmu Sosial. In Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat.
Soeroso, A., & Susuilo, Y. S. (2008). Strategi Konservasi Kebudayaan Lokal Yogyakarta. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 1(2), 144–161. https://doi.org/10.20473/jmtt.v1i2.2363
Vitrianto, P. N., & Patiyusuf, M. (2022). Cultural Tourism Development Strategy of Penyengat Island Tanjungpinang City. Jurnal Mantik, 6(3).
Wardani, C. E., Sumardiyanto, B., & Pudianti, A. (2024). Evaluasi Sanitasi Kawasan Budaya Malioboro pada Event Selasa Wagen. Journal of Architecture and Human Experience, 2(2), 157–168.
DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v7i2.2362
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Public License