Perceraian di Kabupaten Rembang

Erinda Larasati(1), Nurhadi Nurhadi(2), Yuhastina Yuhastina(3),


(1) Universitas Sebelas Maret Surakarta
(2) Universitas Sebelas Maret Surakarta
(3) Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract


Divorce research in Rembang Regency, Central Java aims to explore the study of bickering factors that can be a way of ending a marital relationship. The method used is a combination of quantitative and qualitative. Quantitative data obtained through surveys with purposive sampling techniques. Researchers selected 30 divorced people as respondents. Qualitative data was obtained through in-depth interviews with 10 potential participants. Qualitative data is analyzed using Spradley's domain model, which provides an overview of and thoroughly of the research object. The data obtained through surveys and interviews is subsequently converted into a script in order to obtain an overview of the objects studied.  The study concluded that the factors that cause quarrels in the family are (1) the inability to support the family; (2) infidelity; (3) Domestic Violence; (4) misunderstanding; and (5) mismatch with a partner due to matchmaking practice.


Keywords


Domestic Violence; Divorce; Rembang; Family Sociology

Full Text:

PDF

References


Al Anshor, M. (2016). Perceraian Di Kalangan Buruh Migran Di Banjarsari, Nusawungu, Cilacap. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 8(2), 203.

Amalia, R.M., Akbar, M.Y.A., & Syariful, S. (2018). Ketahanan Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya Perceraian. JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 4(2), 129-138..

BPS Jawa Tengah. (2018). Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. https://jateng.bps.go.id/

Harjianto, H., & Jannah, R. (2019). Identifikasi Faktor Penyebab Perceraian Sebagai Dasar Konsep Pendidikan Pranikah di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(1), 35-42.

Insumar, P.K., & Mulyono. (2017). Perjodohan sebagai Penyebab Terjadinya Perceraian (Studi Analisis Putusan Hakim No. 1523/Pdt.G/2015/PA.Sby. Perspektif Maqasid Syariah). Jurnal Stufi Hukum Islam, 6(2), 75-81.

Garwan, I., Kholiq, A., & Akbar, M.G.G. (2018). Tingkat Perceraian Dan Pengaruh Faktor Ekonomi Di Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah Hukum: De’Jure, 3(1), 1-10..

Iwanto. (2014). Analisis Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga sebagai Faktor Penyebab Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Manna Kelas II NO . 0018 / PDT . G / 2014 / PA . MNA). JURNAL QIYAS, 1(0018), 57–68.

Karim, E. (1999). Tinjauan Sosiologi Mengenai Perceraian. In T. Ihromi (Ed.), Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Fajri, K., dan Mulyono. (2012). Selingkuh sebagai Salah Satu Faktor Penyebab Perceraian (Analisis Putusan No.3958/Pdt.G/2012.PA.Sby. Perspektif Maqashid Syariah). Jurnal Studi Hukum Islam, 6(3958), 175.

Lestari. (2016). Perceraian Keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS) (Studi Kasus Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau). JOM FISIP, 3(1), 1–15.

Levinger, G. (1979). A Social Exchange View on the Dissolution of Pair Relationships. In R. L. Burgess & T. L. Huston (Eds.), Social Exchange in Developing Relationships (pp. 169–193). New York City : Academic Press, Inc.

Maimun, M., Toha, M., & Arifin, M. (2019). Fenomena Tingginya Angka Cerai-Gugat dan Faktor Penyebabnya: Analisis Reflektif Atas Kasus-Kasus Perceraian di Madura. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 5(2), 157-165.

Matondang, A. (2014). Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perceraian dalam Perkawinan. Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 2(2), 141–150. http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma

Nasir, B. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perceraian Di Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, 1(1), 31–48.

Nofitasari, S., & Supianto. (2019). Perlindungan Hukum bagi Perempuan Ekonomi Lemah dalam upaya Pencegahan Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga di Kelurahan Tegalgede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal Rechtens, 8(1), 53–66.

Rahayu, S., & Rasyidah. (2019). Perilaku Menyimpang Dalam Pernikahan (Studi Kasus Perselingkuhan Pada Masyarakat Kampong Kota Lintang Kecamatan Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 4(2), 1–12.

Ramlah. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Tingkat Perceraian di Indonesia (Tinjauan terhadap Hukum Acara Peradilan Agama). Jurnal Al-Risalah, 14(2), 1–309.

Rokhimah, S. (2019). Tinjauan Yuridis Mengenai Dampak Meningkatnya Perceraian yang Dipengaruhi Oleh Faktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga antara Tahun 2014-2018 di Wilayah Hukum Mahkamah Syar’iyah Meulaboh. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 23(3), 6.

Siburian, B. (2019). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Perceraian Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Balige Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 1(1), 31–39.

SIPPPA. (2019). Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Agama Rembang. https://sipp.pa-rembang.go.id/

Spradley, J. P. (1988). The Ethnographic Interview. In Occupational Therapy in Mental Health (Vol. 8, Issue 2). United States of America : Harcout Brace Jovanovich College.

Sumarni. (2016). Faktor Penyebab Perceraian di Kota Makassar (Studi kasus pada Kantor Pengadilan Agama Kelas 1A Makassar). Jurnal Tomalebbi, Vo.l 3(No. 2), 1–14.

Thalib, A., & Lestari, M. (2017). Tingginya Tingkat Gugat Cerai di Pengadilan Agama Pekanbaru. Hukum Islam, XVII(1), 30–51.




DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v4i1.585

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)

Publisher: Mahesa Research Center

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Public License