Penerapan Tindak Pidana Malpraktik Yang Menyebabkan Kematian Berdasarkan Uu No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Dwi Fahri Wijaya; Marwin Sitinjak; Aston Martin Panggabean

doi:10.34007/jehss.v3i1.219

Penerapan Tindak Pidana Malpraktik Yang Menyebabkan Kematian Berdasarkan Uu No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.219

Dwi Fahri Wijaya⁽¹⁾, Marwin Sitinjak⁽²⁾, Aston Martin Panggabean⁽³⁾,

(1) Universitas Prima Indonesia
(2) Universitas Prima Indonesia
(3) Universitas Prima Indonesia

Abstract

The study aims to know of the implementation of criminal sanctions against the establishment of health act no. 36 years 2014 on health care guidelines against the legal policy against malpractice crimes committed by doctors in the practice of malpractice, and the professional sanction given to doctor vang commits a malpractice that causes death. Vang research method used in this study is the conservative vuridis approach to examining secondary data by searching through laws used in malpractice crimes. This research is the answer to the background of the problems associated with malpractice that Causing death under statute no.36 years 2009 about Health. Malpractice is an offense (intentional, dolus, opzettelijk) or negligence in violation of the law, the enforcement of criminal penalties against health powers by law: the 36-year 2014 law on health power consists of prison crime and penal penalties in accordance with the type of ACTS committed by health workers.

Keywords

Malpractice, Criminal sanction, Health

Full Text:

PDF

DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.219

References

Abidin, S. Gustin, F. Pasaribu, A.H.B. & Batubara, S.A. (2019). Tinjauan Yuridis Penjatuhan Hukuman terhadap Bidan yang Melakukan Tindakan Pidana Aborsi, Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 6 (2) 2019: 155 â€“ 160

Achdiat, C.M. (2004). Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tentang Zaman, jakarta: Penerbit buku kedokteran.

Adani, (2012). Pelajaran Hukum Pidana, Jakarta: Chazawi.

Afwina, R. (2019). Kecerdasan Emosional, Dukungan Sosial, dan Stres Kerja Dokter Residen di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). 2 (2): 229-236.

Alwy, S. (2006). Kemitraan dalam Hubungan Dokter Pasien, jakarta: Rineka Cipta.

Amirudin & Asikin, Z, (2012). Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers.

Depdikbud, (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. cet. ke-2. Jakarta: Balai Pustaka.

Guwandi, (2004). Hukum Medik, jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Hendrik ,(2010). Etika & Hukum Kesehatan, Jakarta: Buku kedokteran.

Johan, B. (2005). Hukum Kesehatan Pertanggung Jawaban Dokter, jakarta: Rineka Cipta.

Lasminar S, L., & Isnaini, I. (2014). Kajian Hukum Terhadap Keterangan Ahli (Dokter) Dalam Pembuktian Kasus Penyalahgunaan Narkotika. JURNAL MERCATORIA, 7(2), 125-143. doi:https://doi.org/10.31289/mercatoria.v7i2.664

Moejatno,(1987). Asas-asas Hukum Pidana Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.

Sadi, M. (2015). Etika Hukum Kesehatan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Siswati, S. (2013). Etika Dan Hukum Kesehatan, jakarta; rajawali.

Sudarto, (1983). Hukum Pidana dan Perkembangan Masyaraka, Bandung: Sina

Tamba, B.I.T. (1996). Kesalahan dan Pertanggungjawab Pidana Dokter (Dalam Melakukan Perawatan), Palembang: Universitas Sriwijaya.

Triwibowo, C., (2014). Etika Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.219