Penerapan Restorative Justice sebagai Model Perlindungan terhadap Anak (Studi Penanganan Perkara Anak Berhadapan dengan Hukum pada Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Dumai Kelas IA)
(1) Universitas Islam Sumatera Utara
(2) Universitas Islam Sumatera Utara
(3) Universitas Islam Sumatera Utara
Abstract
The problems in this study, concerning the concept of restorative justice in Law Number 11 of 2012 concerning the Child Criminal Justice System, and regarding the concept of restorative justice as an effort to provide protection for children who are faced with the law, and factors that become obstacles and solutions in implementing restorative justice in the Legal Area of the Class IA District Court of Dumai. This research is empirical juridical research, by conducting research at law enforcement agencies / institutions in the Dumai State IA Class law, concerning the implementation of restorative justice in the Legal Area of the Class IA District Court of Dumai. This research is descriptive analysis, using primary and secondary sources. Data analysis used in this study is qualitative data analysis. Based on the results of the research, the concept of restorative justice in the SPPA Act was implemented through the application of Diversion at every level of the juvenile justice process. Diversion is the transfer of settlement of child cases dealing with the law from the formal process (judicial process) to the formal process, by means of deliberation and consensus which prioritizes restorative justice. The concept of restorative justice will provide protection for ABH, because through the implementation of child diversification it will be kept away from the formal justice process which allows the neglect of children's rights and traumatizes children. The obstacle in the implementation of restorative justice in the legal court area of the IA Dumai class is still a lack of human resources law enforcement officers. Supporting facilities and infrastructures are still very minimal. There is still a lack of socialization to the community.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Pendidikan Nasional (2010), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 2010.
Faidir, dan Marlina, (2012), Peran Polri dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana terhadap Anak Yang Berkonflik dengan Hukum, Mercatoria, 5 (1): 12-22
Friedman, M.L, (2001). Hukum Amerika Sebuah Pengantar, terjemahan Wishnu Basuki, Tatanusa, Jakarta.
Ginting, H. & Muazzul (2018). Peranan Kepolisian dalam Penerapan Restorative Justice terhadap Pelaku Tindak Pidana Pengeroyokan yang Dilakukan oleh Anak dan Orang Dewasa, Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 5 (2): 32-40.
Gultom, M, (2008). Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sostem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Refika Aditama, Bandung.
Ibrahim, H. & Kusnardi, M. (1998). Hukum Tata Negara Indonesia, Sinar Bakti, Sinar Grafika, Jakarta.
Keadilan Restorasi, sumber http://www.negarahukum.com, diakes pada tanggal 18 Maret 2019. Pukul 17.30 Wib.
Mahbub, M, et. al, (2012). Dialektika Pembaharuan Sistem Hukum Indonesia, Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Indonesia, Jakarta, 2012.
Marlina, (2009). Peradilan Pidana Anak di Indonesia: Pengembangan Konsep Diversi dan Restorative Justice, Refika Aditama, Bandung.
Nainggolan, M., Elvi Z., dan Saparuddin, (2010), Peranan Hakim dalam Memberikan Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Penyalahgunaan Narkotika (Studi Pengadilan Negeri Lubuk Pakam), Mercatoria, 3 (2): 116-132
Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014.
Purba, (2017). Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana bermotif Ringan Dengan Restoratif Justice, Permata Aksara, Jakarta.
Purba, D & Zahara, E (2017). Hak Terhadap Anak Setelah Perceraian Yang Diakibatkan Oleh Pertengkaran Suami Istri. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum 4 (1) 2017: 16-22
Rahardjo, S, (2010). llmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010.
Rahardjo, S, (2016). Hukum Progresif Sebuah Sintesa Hukum Indonesia, Penerbit Publisihing, Yokyakarta, 2016.
Sidabutar, R. & Suhatrizal. (2018). Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Melakukan Tindak Pidana Pencabulan pada Putusan No.2/pid.sus/2014PN.Mdn. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 5 (1): 22-31.
Sinaga, S.M., dan Elvi Z.L., (2010), Perlindungan Hukum terhadap Anak Yang Melakukan Kejahatan dalam Persidangan Anak, Mercatoria, 3 (1): 52 – 57
Soekanto, S, (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali Pers, Jakarta.
Soekanto, S. (2012). Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Soekanto, S. dan Sri, P, (2013). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Supeno, H, (2015). Kriminalisasi Anak, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Undang-Undang Dasar 1945 setelah amandemen.
Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, LN No 165 Tahun 1999, TLN 3886.
Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, LN Nomor 109 Tahun 2002, TLN 4235.
Undang-Undang tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012.
Waluyadi, (2009). Hukum Perlindungan Anak, Mandar Maju, Bandung.
Zai, A., Taufik S., dan Dedy I., (2011), Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Berhadapan dengan Hukum dalam Sistem Peradilan Anak, (Studi pada Wilayah Hukum Polres Nias), Mercatoria, 4 (2): 86-103
DOI: https://doi.org/10.34007/jehss.v2i2.94
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Public License